Selamat Membaca Jangan lupa beri komentar ya & terimakasih atas kunjungannya

Merencanakan Hari Tua

AYO RENCANAKAN HARI TUA
 
Hari ini saya hendak mengajak sahabat untuk
membayangkan bagaimana sahabat akan menjalani
hari-hari di masa pensiun nanti.

Bagaimana bentuk rumah tinggal sahabat di
masa tua nanti? Apakah cukup rumah sederhana di lingkungan
perdesaan yang jauh dari polusi kota? Atau menginginkan
rumah yang besar yang bisa menampung anak dan cucu dan
berlokasi di dekat sanak keluarga?

Bagaimana gaya hidup yang sahabat inginkan?
Apakah sahabat ingin menghabiskan waktu untuk
hobi seperti memancing, berkebun, golf, dan lain-lain?
Atau sahabat suka berjalan-jalan ke luar negeri?
Atau sahabat ingin menghabiskan waktu bersama
keluarga, ingin bermain bersama cucu-cucu yang masih
kecil?

Bagaimanapun juga kehidupan yang sahabat inginkan
tentunya akan jauh lebih baik bila sahabat mandiri
secara finansial. Artinya, sahabat memiliki uang
yang cukup untuk membiayai kehidupan sendiri, tidak bergantung
kepada anak, ataupun pihak-pihak lain.

Darimanakah penghasilan yang dapat sahabat gunakan
untuk membiayai kehidupan yang sahabat inginkan
di hari tua nanti? Dengan asumsi sahabat sudah
tidak bekerja lagi, maka sudah tidak ada penghasilan
dari gaji lagi.

Satu-satunya yang dapat sahabat andalkan nantinya
adalah tabungan hari tua sahabat. Tabungan yang
sahabat sisihkan setiap bulannya di masa muda,
yang tujuannya adalah untuk dipergunakan di masa
pensiun nanti.

Untuk itu sahabat memerlukan rencana keuangan.
Rencana keuangan untuk hari tua. Di dalam rencana ini,
sahabat menghitung berapa biaya yang akan dibutuhkan
untuk kehidupan di hari tua nanti, dan dikalikan dengan
faktor inflasi. Setelah itu sahabat memilih produk
investasi apa yang sesuai dengan kepribadian sahabat.
Dengan perkiraan besarnya return dari investasi tersebut,
dan berapa tahun jangka waktu yang dapat dipergunakan untuk
berinvestasi, sahabat dapat memperkirakan berapa
jumlah uang yang perlu disisihkan setiap bulannya untuk
hari tua nantinya.

Misalkan saja Budhi sekarang berumur 45 tahun, dan hendak
pensiun pada umur 55 tahun. Dengan perkiraan gaya hidup
yang Budhi inginkan nantinya, Budhi akan membutuhkan biaya
sebesar Rp. 3.000.000,- per bulannya. Dengan perkiraan
faktor inflasi sebesar 10% per tahun, pada umur 55 tahun
nantinya Budhi akan membutuhkan uang sebesar Rp. 7.781.227,-
per bulannya. Dengan perkiraan Budhi hidup hingga umur 75
tahun, maka jumlah total uang yang Budhi perlukan di
sepanjang hari tuanya adalah 20 x 12 x Rp. 7.781.227,-
atau Rp. 1.867.494.480.

Artinya dalam waktu 10 tahun, Budhi harus menginvestasikan
uangnya hingga mencapai jumlah Rp. 1.867.494.480,- agar
dapat hidup sesuai dengan gaya hidup yang dia mau. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Budhi berinvestasi di reksa dana
saham dengan rata-rata return 20% per tahun. Nah, dengan
kalkulator finansial, Budhi dapat memperhitungkan bahwa
jumlah yang perlu diinvestasikan setiap bulannya adalah
Rp. 1.238.170,-.

Dengan menginvestasikan uang sebesar Rp. 1.238.170,- per bulannya,
maka pada umur 55 tahun nanti Budhi dapat pensiun dengan gaya hidup
yang diinginkannya. Uang yang diinvestasikan pada masa ini nantinya
akan ditarik sebesar Rp. 7.781.227,- setiap bulannya untuk membayar
biaya hidup Budhi.

Bagaimana dengan Sahabat? Apakah Sahabat
sudah merencanakan finansial untuk di masa pensiun nanti. Apabila
belum, segeralah membuat rencana sekarang juga.

Para pakar perencaan keuangan selalu mengatakan bahwa dalam
perencanaan keuangan, waktu adalah teman kita. Semakin cepat
kita membuat rencana keuangan, maka banyak waktu yang tersedia
untuk mengembangkan nilai investasi kita, hingga akhirnya
semakin kecil harga yang perlu kita bayar untuk mengimplementasikan
rencana tersebut. Segeralah merencanakan hari tua,mulai dari saat ini juga!


Sahabatku,

Hari ini saya hendak membahas mengenai salah satu penelitian menarik
yang dilakukan di luar negeri. Dalam penelitian ini, dikumpulkanlah
sejumlah anak kecil ke dalam satu ruangan. Setiap anak ditawarkan
sebuah permen cokelat dan diberikan dua buah pilihan. Sang anak
boleh langsung memakan permen cokelat tersebut atau menunggu selama
30 menit. Bagi yang bersedia menunggu hingga 30 menit akan diberikan
dua buah permen cokelat.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian anak bersedia menunggu
untuk mendapatkan dua buah permen cokelat.

Kemudian penelitian dilanjutkan pada 30 tahun selanjutnya untuk
melihat situasi anak-anak yang langsung memakan permen cokelat
tersebut atau menunggu 30 menit. Ternyata, yang menarik disini
adalah anak-anak yang bersedia menunggu memiliki kualitas kehidupan
yang lebih baik. Mereka lulus dengan nilai yang lebih tinggi,
menjadi karyawan yang lebih baik, ataupun menjadi pengusaha yang
lebih sukses.

Yang perlu diperhatikan dari penelitian ini adalah kemampuan
dari anak-anak untuk menunda kesenangan mereka. Kita semua tahu
anak-anak pasti suka permen cokelat. Disini mereka harus menahan
keinginan mereka untuk memakan permen tersebut selama 30 menit
untuk mendapatkan satu buah permen tambahan.

Bagaimana dengan Sahabat?

Katakanlah Sahabat mendapatkan rejeki, seperti bonus
akhir tahun, sebesar 10 juta rupiah. Apa yang akan Sahabat lakukan?

Apakah Sahabat langsung berbelanja dan menghabiskan
seluruh 10 juta rupiah itu?

Atau Sahabat dapat menahan kesenangan, dan
menginvestasikan 10 juta rupiah tersebut? Katakanlah dana tersebut
ditaruh ke reksa dana saham dengan rata-rata return 18% per tahun.
Uang tersebut akan menjadi 20 juta rupiah dalam waktu 4 tahun.

Disini kemampuan menunda kesenangan akan berpengaruh besar.Apabila
Sahabat tidak dapat menahan keinginan untuk
berbelanja, maka dalam bulan itu juga seluruh uang tersebut akan
habis. Bahkan orang cenderung berbelanja lebih banyak daripada yang
dia dapatkan.

Perlu diingat bahwa dalam pengelolaan keuangan pribadi yang
benar, kita harus menyimpan minimal 10% dari seluruh uang
yang kita dapatkan untuk ditabung atau diinvestasikan. Dalam
kasus diatas, kita harus dapat menyisihkan minimal satu juta
rupiah untuk ditabung.

Jadi, sebelum kita berbelanja, pisahkanlah antara apa saja
yang termasuk kebutuhan, dan apa saja yang termasuk keinginan.
Kita boleh membeli barang-barang yang memang kita butuhkan. Namun
sebisa mungkin tundalah pembelian barang-barang yang hanya untuk
kesenangan. Dengan demikian maka kita bisa mendapatkan lebih banyak
uang yang bisa kita investasikan.

Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar